Sejarah Desa
Desa Jambe Kecamatan Kertasemaya merupakan desa yang Konon kabarnya disuatu daerah yaitu Cirebon hiduplah seorang Nyai Gede Bernama Nyai Lumayung. Beliau adalah tokoh yang arif dan bijaksana, sehingga daerah yang dipimpinnya yakni daerah Jambe menjadi daerah yang subur makmur gemah ripah lohjinawi.
Kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jambe tidak terlepas dari pengikut setianya yaitu Kimas, yang ikut andil dalam pembangunan dan perluasan wilayah kekuasaan desa. Karena begitu besarnya jasa Kimas dalam memajukan pedukuhan Jambe, maka Nyai Lumayung memberikan mandat pada kimas untuk memperluas wilayah kekuasaan yang seluas–luasnya demi masyarakat Jambe.
Konon Desa Jambe meliputi Tegalwirangrong, Lemah Ayu, Jambe dan Larangan Jambe. Dan kemudian dari wilayah Jambe itu mengalami pemekaran yang pertama adalah Tegalan yaitu Desa Tegalwirangrong, kemudian Desa Lemah Ayu dan yang terakhir Desa Larangan Jambe.
Untuk menghargai jasa-jasanya Nyai Lumayung di makamkan di depan masjid Agung dekat Sunan Kalijaga, dan unuk mengenang jasa-jasa Kimas, maka dimakamkan di Desa Jambe yang bernama makam KIMAS, yang letaknya sampai pada saat sekarang adalah pemakaman umum masyarakat desa Jambe, Lemah Ayu, dan Larangan Jambe.Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan pejuang desa Jambe maka setiap tahun mengadakan acara Mauludan nabi Muhammad SAW, di peringati do’a bersama atau doa akbar untuk seluruh masyarakat desa yang merasa mempunyai kepentingan tersebut.
Dengan perkembangan jaman dan kemajuan jaman yang sangat pesat maka masyarakat desa jambe pada umumnya dan masyarakat lain juga boleh mengikuti jiarah kubur setiap jumat dan jum’at kliwon, untuk berkirim doa dan mengenang pahlawan pemerintah desa yang telah meninggal dunia.
Waktu demi waktu terus berjalan dan berlalu maka desa tersebut terus berjalan sampai saat sekarang yang subur dan makmur tentram loh jinawi.
